This is your new blog post. Click here and start typing, or drag in elements from the top bar.
Picture
SELAMAT JALAN PAK WID !

“Pesona Gunung , terlalu indah untuk ditinggalkan !”, demikian kira-kira bisikan hati seorang Widjayano Partosudigdo. Ketika merasakan betapa  demikian pengapnya suasana  birokrasi  di Negeri ini. Pilihannya untuk masuk dalam jajaran Menbteri  di dalam kabinet, mungkin  meruapakan salah satu pilihan hidup  yang paling disesalinya.

Gonjang-ganjing seputar rencana kenaikan harga BBM yang menjadi tanggung jawabnya selaku Wamen ESDM, tak pelak lagi merupakan suatu masalah serius, yang  tak hanya bisa dijawab dengan berbagai teori keilmuan yang di milikinya. Pak Wid, dengan sangat terpaksa harus merelakan dirinya terjerumus, dalam arus debat berkepanjangan ,yang  selama ini mungkin tak pernah dikenalinya. Pak Wid, terlalu lugu, untuk dapat memainkan peran dalam panggung politik yang  terkenal sangat licik.

Gunung  !, kemudian hadir melambai, memberi harap tentang  rasa damai, yang selama ini dia rindukan. Manusiawi sekali, apabila pada akhirnya, ia tertarik untuk sejenak menghapus luka, di antara padang luas rumput ilalang yang selalu hanya menawarkan satu kata : Damai.

Kau mungkin akhirnya mengenalku,
tapi tak akan sepenuhnya mengetahuiku.
Seluruh permukaaanku menyambutmu.
Yang di dalam diriku melepaskan diri.

Penggalan puisi karya Wislawa Szymborksa, di atas, mungkin cukup tepat untuk mewakili suasana hati beliau, yang pasrah menghadap Illahi, disuatu tempat yang paling di cintainya.

“Di antara milyaran manusia yang melewati sejarah, hidup hanya ‘terentang sepanjang bekas cakar kita pada pasir.’

 Demikian lanjutan puisi Wislawa Szymborksa, dan kita semua layak untuk menjadikan sosok Pak Wid, sebagai pribadi yang akan tetap memberikan inspirasi. Selamat Jalan pak Wid !.


 
This is your new blog post. Click here and start typing, or drag in elements from the top bar.
Picture
SOEKARNO TELAH MENGAJARI KITA UNTUK MENGUASAI RETORIKA !
( Sebuah cerita ringan , yang berlangsung di dalam sebuah Kelas , sesaat sebelum Pokok Bahasan Belajar Berpidato , berlangsung !. )

Seorang siswa bertanya ,tentang bagaimana cara menghilangkan sikap gugup pada saat memulai membawakan sebuah pidato .Sebuah pertanyaan klise ,yang telah sering diungkapkan , namun banyak orang yang tak mau juga memahami akar permasalahan yang sebenarnya  dan malas untuk melaksanakan resep pengobatannya .

Menurut saya, sikap gugup bukanlah karena masalah mental, melainkan lebih diakibatkan oleh kosongnya pengetahuan yang ada di kepala kita. Masalah mental dan  perasaan belum terbiasa  berbicara di depan umum, adalah permasalahan yang relatif mudah untuk disembuhkan. Tapi berbicara masalah kosongnya  Pengetahuan yang ada di kepala kita, penyembuhannya memerlukan pengobatan serius yang menyangkut kepada sikap pandang seseorang terhadap pentingnya budaya baca .

Ini, adalah minggu ke tiga, saya mengajar di semester ganjil dikelas XII, dari hampir 200 siswa yang saya ajar, dalam materi Berbicara di depan umum, bisa dihitung dengan jari, para siswa yang mampu memenuhi batas kriteria yang ditetapkan. Selebihnya mereka lebih banyak mempertontonkan sikap konyol nya, yang lantas membuat suasana kelas menjadi riuh, mirip panggung OVJ, yang telah menjadi kian membosankan. Fenomena tersebut membuat kening saya berkerut ( mirip seperti tahun-tahun sebelumnya ) merasa sedih, menyadari akan betapa dangkalnya pengalaman batin para siswa saya, yang sangat begitu jauh dengan budaya baca,yang seharusnya akrab digauli oleh mereka yang telah meningkat usia dewasa.

Itulah sebabnya dalam upaya memotivasi mereka, agar bisa terlepas dari Tirani Kaku dari Sebuah buku LKS, yang selama ini jadi satu-satunya buku yang digauli siswa , saya mencoba membawa pikiran mereka melayang menyusuri kisah-kisah masa lalu tentang sejarah pidato .

“ Anak-anakku sekalian !, Apabila suatu waktu, kamu berkesempatan untuk berkunjung ke Negeri Inggris !, Luangkan lah waktumu, untuk datang ke Baker Street London ! ,disana ada berdiri dengan anggun , sebuah Museum Lilin, yang didirikan oleh Madame Tussauds  pada abad ke -18. Di Museum itu, terdapat patung-patung Orang-orang besar (terbuat dari Lilin ), yang diakui telah berkontribusi besar, dan member warna terhadap  Perkembangan Jalannya Sejarah Dunia. Mereka adalah orang-orang terpilih, yang di putuskan oleh sebuah komite yang sangat terjaga obyektifitas dan kredibilitasnya. “

Berjuta-juta orang telah mengunjungi Museum itu, Mereka menaruh hormat, atas segala kelebihan dan keistimewaan yang telah mereka sumbangkan bagi kemajuan Dunia, tentu dalam bidang –bidangnya masing-masing  yang dikuasainya . Menjadi salah satu penghuni dari Museum Patung Lilin di Inggris itu, tentu merupakan penghormatan dan kebanggaan yang sangat luar biasa, baik bagi dirinya, bagi duni, dan bagi Negara yang diwakilinya .

Sebagai orang Indonesia, yang akan mengunjungi Museum Lilin tersebut, waktu kita tidak lah akan menjadi sia-sia. Karena kita boleh berbangga hati , sebab salah satu patung lilin yang menghuni Museum Megah yang eklusif itu, berasal dari negera kita . Dia adalah SOEKARNO ,

Di Museum Lilin tersebut, patung  Soekarn , berdiri gagah berdekatan dengan tiga orang tokoh dunia lainnya , yaitu Adolf Hitler dari Jerman ( Sang Pemimpin Nazi yang fenomenal , di mana di masa hidupnya , kebesaran namanya mampu membuat setiap Pemimpin Negara Eropa , menggigil ketakutan , terhadap obsesinya yang “Gila” untuk dapat menyatukan Eropa , di bawah kebesaran Panji-Panji Jerman , Lalu  yang tak kalah menariknya , adalah kisah hidupnya , yang berakhir tragis , bunuh diri di sebuah bungker Nazi , dengan kekasihnya Eva Braun , yang telah berhasil mengilhami terciptanya ribuan puisi  yang bertemakan Cinta ) , Tokoh Dunia lainnya yang berdekatan dengan Soekarno adalah  Winston Churchill ( Seorang Perdana Menteri Inggris yang namanya telah melegenda ,di seluruh hati masyarakat Inggris , jauh melampaui ketenaran MU yang berlaga di sebuah Liga terpanas di dunia . Churchill ah , yang melalui Pidatonya , mampu membangkitkan kembali semangat seluruh rakyat dan Tentara Inggris , yang tengah prustasi dan kehilangan rasa percaya diri , terhadap  Serangan membabi buta tentara Nazi Jerman di perang dunia ke -2 , Yang atas kewibaaan Churchill pulalah Inggris terhindar dari Cengkraman Cakar maut  Tentara Jerman saat itu ). Dan Orang Besar terakhir yang patungnya bergandengan dengan Soekarno adalah  John Fitzerald Kennedy  ( Mantan Presiden Amerika , yang Masih Berusia Muda ,Lahir dari Keluarga Besar Kennedy yang sangat terkenal ,Sangat  Cerdas dan Lihay menguraikan Gagasan Cemerlangnya dalam bentuk kata-kata , walau saying nasibnya pun berakhir tragis , meninggal karena di tembak di Kota Boston  )

Lantas apa pula kelebihan Soekarno, mengapa mereka berempat di tempatkan berdekatan di sana ? kemudian dalam kapasitas apa mereka di anggap layak untuk mengisi salah satu tempat di MUSEUM Lilin Tersebut ? .

( Sejenak aku , sengaja menghentikan ceritaku ,  Merupakan ,sebuah pemandangan yang indah , menyaksikan para siswa duduk dengan khidmat , sorot matanya sangat serius ,memperhatikan setiap kalimat yang ku ucapkan . Waktu  yang kupergunakan untuk mengawali pemberian materi pelajaran tentang Pidato ini , memang cukup menyita waktu , Tapi PERSETAN , dengan alokasi waktu yang telah ku ketik dalam RPP ,toh menurutku ..memberikan motivasi pada siswa jauh lebih penting , dan bisa memberikan manfaat jangka lama dengan berbagai hikmah yang tak bisa  di duga –duga ! )

 

“Mereka berempat ( Soekarno ,Hitler, Churchill dan Kenneddy), adalah Orang-orang besar , yang telah di akui oleh dunia , sebagai orang-orang yang “Sangat Memukau Dunia “  dalam Bidang RETORIKA . Mereka berempat adalah “ Macan-macan Podium “ yang pernah hidup dan menjadi Legenda  Dunia !!”

“Soekarno , adalah Presiden Kita pertama ! ,yang telah berhasil “Memperkenalkan Indonesia “ ,ditengah-tengah dunia , dengan cara yang sangat mencengangkan , melalui keistimewaannya dalam berpidato , di tunjang dengan konsep-konsep pemikirannya yang sangat Ilmiah ”

“ Soekarno adalah orang Indonesia , Sama dengan kita  ! , dan Kalian mewarisi darahnya , mewarisi keistimeawaannya ,mewarisi kegigihannya , mewarisi semangatnya , dan mewarisi pula cita-citanya “

“ Soekarno , adalah satu-satunya orang Indonesia , yang dengan Gagah Berani , Berpidato di depan para wakil Negara-negara di dunia , dalam Sidang PBB di New York , untuk menawarkan Pancasila sebagai sebuah Ideologi Dunia , ber jam-jam dengan menggunakan Bahasa Inggris yang Pasih  dan tanpa teks ! “.

“ Kalian semua ! , adalah ahli waris ,kebesaran Soekarno !! , atas dasar itulah , tak ada alas an sedikitpun bagi kalian untuk tidak mahir berpidato “

“ Selanjutnya buka halaman 21 , dan Mari kita buktikan bahwa  kalian layak untuk mewarisi kebesaran seorang Soekarno “ .Kataku ,menutup cerita . Sambil memandang keluar lewat kaca jendela. Disana ... diantara awan yang tengah berarak , soekarno tersenyum pahit , dengan makna yang berwarna-warni ,seperti sebuah  pelangi !.

Cimahi , 6 Oktober 2011


 
This is your new blog post. Click here and start typing, or drag in elements from the top bar.
Picture
Negeri ini benar-benar telah tercemari  oleh aspek politik. Segala bentuk dan aspek kehidupan, tak ada satupun yang dapat terhindar dari pengaruhnya.  Kursi empuk kekuasaan, telah menjadi magnet yang maha dahsyat, yang diperebutkan banyak orang,  melalui berbagai cara yang terkadang sungguh sangat vulgar dan tidak masuk akal.

Hari ini, kita dikejutkan lagi oleh berita  tentang penamparan yang dilakukan oleh Deni Indrayana ( Wamenhumkam) terhadap seorang petugas Sipir penjara di Lapas Riau. Peristiwa ini lantas bergulir seperti Bola salju, dan banyak pihak menanggapinya dalam kacamata politik yang sangat kental. Deni Indrayana, sosok kontroversial  yang gemar melakukan infeksi mendadak keberbagai  Lapas, yang bekerja sama dengan BNN dalam upaya membongkar kasus penyebaran Narkoba, merupakan  pribadi yang dianggap “menebar ancaman serius” bagi orang-orang yang berseberangan di tinjau dari pandangan Politiknya. Oleh karena itulah, Kasus penamparannya di sambut dengan sukahati oleh mereka, dengan mem Blow-Up kasus tersebut secara parsial.

Kedatangan Deni Indrajaya beserta  tiga orang anggota BNN ke Lapas Riau, pada saat dini hari, tentu saja sangat beralasan, karena BNN sendiri telah memiliki data akurat, bahwa di lapas tersebut telah berlangsung praktek perdagangan narkoba yang berbahaya.  Tentang penamparan itu sendiri, berbagai sumber menjelaskan, bahwa hal itu dipicu oleh kekesalan Deni, terhadap pegawai Lapas, yang mengulur-ngulur waktu ,untuk membuka pintu.

Peristiwa penamparan itu, telah membuat Deni berada dalam posisi yang tersudutkan, hal itu tampak jelas dari berbagai komentar para tokoh politik yang dikemukakan di berbagai Mass media. Namun sangat disayangkan, mereka cenderung berpikir tidak holistik, karena mereka  hanya meninjau masalah tersebut dari sudut yang sempit, bukan substantif.

Peristiwa penamparan, memang tak dipungkiri, merupakan sebuah aib, aplagi bila dilakukan oleh seorang wakil mentri di bidang hukum. Namun mereka lupa bahwa Deni Indrayana, sebenarnya sedang berjuang untuk mecoba membasmi penyebaran narkoba di  sebuah lembaga yang menjadi tanggungjawabnya.  Apabila masyarakat turut terjebak dalam permainan para elit yang kental nuansa politiknya. Kita patut bersedih,  karena  rakyat tak pernah di ajak berpikir jernih, untuk menilai suatu peristiwa dalam koridor yang sebenarnya.

Deni Indrayana, memang sangat kontroversial, tapi dalam hati kita, kita mengakui, kita butuh sosok seperti ini. Kritikan banyak pengamat yang menganggap  tindakan Deni  Indrayana, tidak prosedural. Merupakan  sebuah Proses Penyesatan cara berpikir, yang jauh dari prinsip perrtimbangan yang adil dan holistik . Indonesia telah menjadi pusat perdagangan Narkoba yang sangat menakutkan, dan berpotensi menenggelamkan Bangsa Ini dalam rentang waktu yang tidak lama. Korban-korban yang jatuh demikian banyak dan menghawatirkan . Lalu mengapa kita masih saja berdebat tentang  prosedur penanganannya ?, seperti yang dilakukan Deni Indrayana ?.  Silahkan saja Deni Indrayana di tuntut dalam kasus penamparannya ? , tapi kita jangan lupa, Deni Indrayana adalah sedikit orang, yang berani mengambil resiko dalam menjalankan tugas yang di embannya .

Cimahi, 9 April 2012


 
This is your new blog post. Click here and start typing, or drag in elements from the top bar.
Picture
KABAR DARI SEBUA GERBONG KERETA API KELAS EKONOMI

Duduk berjejal, di sebuah bangku panjang dalam sebuah gerbong kereta kelas ekonomi. Aku seperti sedang berada dalam antrian panjang orang-orang yang sedang menunggu pembagian BLT di halaman kantor kelurahan. Udara yang panas menyengat, mengundang keringat untuk mengucur deras, menjadi  pemandangan  umum, melengkapi wajah pedih dari  para penumpang, yang  tak kuasa menghirup udara secara normal.

Namun kereta api ekonomi, tetap menjadi pilihan utama mereka. Murahnya harga karcis, tentu menjadi alasan utama, mengapa mereka ikhlas menerima takdir, membiarkan tubuhnya terpanggang dalam sebuah gerbong yang mirip seperti sebuah Oven besar. 

Menempuh perjalanan antara Cimahi- Cicalengka.  Aku  tak  punya banyak waktu untuk memanjakan mata, menikmati indahnya pemandangan  yang datang  bergantian di luar jendela kereta. Tak  sopan untuk memaksakan wajah menengok kekiri dan kekanan, dengan jarak yang yang sangat dekat dengan penumpang lainnya, bahkan hirupan napas mereka  pun, demikian jelas terasa.

Di setiap stasion kecil yang saya lewati, para penumpang turun dan naik berebutan. Etika  sosial, tak lagi terlihat.  Mereka telah berubah menjadi pribadi yang tergopoh-gopoh , bersikap egois, demi meraih satu tempat untuk mengistirahatkan pantatnya secara layak. 

Pemandangan lainnya yang cukup mengagetkan dan tak mungkin dapat anda lihat di gerbong kereta jenis eklusif dan Bisnis, adalah betapa Gerbong kereta, telah disulap wajahnya menjadi Pasar berjalan serta Panggung pertunjungan aneka jenis kesenian rakyat yang hingar bingar. Ratusan pedagang asong, sudah sejak lama , telah menjadikan Gerbong kereta sebagai  ladang mata pencaharian mereka. Tak perduli mereka harus bersusah payah, bergerak dari gerbong satu ke gerbong lainnya, dalam situasi yang penuh sesak. Bagi mereka tuntutan untuk bisa makan dan membawa  kepingan uang untuk keluarganya lebih penting, dari pada tenggelam dalam impian  mirip para kaum borjuis di negeri ini.  Walau dampratan dan cacian kerap harus mereka dari para penumpang kelas menengah yang terlanjur telah terinjak kaki nya, atau tersenggol tubuhnya.  Jenis dagangan yang mereka tawarkan, cenderung hasil produksi rumah tangga yang berkualitas rendah, harganya yang relatif miring cenderung laku di jual, terutama oleh ibu-ibu yang tak kuat menahan rengekan serta tangisan anaknya, yang terjebak dalam bujuk rayuan sang pedagang yang sangat lihay, merayu dan memahami sisi psikologis seorang bocah kecil.

Kehadiran para pengamen  dan Para Pengemis ,dalam gerbong kereta, merupakan pemandangan “menakjubkan”, lainnya, yang kian menyempurnakan  sebuah asumsi, bahwa gerbong kereta telah menjadi sebuah potret Indonesia, dalam kanvas kecil kehidupan , sekelompok warga masyarakat yang telah termarjinalkan.  Kehadiran mereka tentu telah mendapatkan ijin dari pengurus PJKA. Namun mengapa mereka hanya di ijinkan di Kereta  Kelas Ekonomi saja ?, jawaban  dari pertanyaan ini, semakin membuktikan,  bahwa di negeri ini , orang miskin hanya boleh berdampingan dan meminta tolong pada teman lainnya yang  berada dalam kondisi kehidupan ekonomi yang hampir sama. Karena di kereta kelas Bisnis dan Eksektutif, kenyamanan penumpang tidak boleh di ganggu. Kebahagiaan  kaum menengah atas, harus di lindungi, walau sungguh tak adil dipandang dari kacamata dan prinsif tentang sebuah “ Kelayakan” dallam suatu sitem sosial.

Seharian berada dalam gerbong kereta kelas ekonomi ,  aku telah di beri pelajaran berharga, untuk kembali belajar menata hidup. Belajar menyesuaikan dan menempatkan berbagai teori tentang hidup, keadilan dan  rasa berbagi, dengan kenyatan kehidupan yang sebenarnya.  Pukul  17.00. sore, kereta berhenti di Stasion Cimahi . Aku turun membawa berbagai rasa. Menatap kereta yang kembali  berlari, kubayangkan pemandangan yang ku alami di dalamnya. Akan terus terjadi. Entah sampai kapan ?




 
Picture
MENGUAK MAKNA FOTO DALAM SEBUAH BALIHO !

“ Apa pesan yang hendak di sampaikan dari foto dalam sebuah Baliho “. Demikian kira-kira pertanyaan banyak orang, sesaat setelah menatap berbagai wajah yang ada dalam sebuah Baliho. Baliho kini telah dianggap sebagai sebuah strategi murah meriah, dalam upaya memperkenalkan sosok seorang calon kepada konstituennya. Tak pelak lagi pencintraan menjadi tujuan utamanya. Itu sebabnya wajah yang bersih, luwes, senyum, kumis yang rapih, serta kopeah, sangat diperhatikan untuk dapat menghadirkan efek citra positif terhadap orang yang melihatnya.

Sebagai sebuah alat propaganda yang murah meriah. Foto dalam sebuah baliho, tidak hanya sekedar  hendak menjelmakan sebuah kisah kehidupan, tetapi lebih jauh dari itu, foto pun berpotensi untuk membius para konstituen yang melihatnya, untuk larut dalam sikap keterpesonaan yang instan dan tiba-tiba.  Padahal apa yang terlihat dalam sebuah foto, tidaklah seluruhnya sesuai dengan realitas yang sebenarnya.  Hubungan antara gambar dalam sebuah foto ternyata sering menciptakan ketegangan yang kontradiktif, diantara dua realitas informasi. Sehingga keberadaannya sungguh sangat ambigu.

Sifat keambiguan sebuah foto lah, yang lantas dimanpaatkan oleh tim sukses dari masing-masing calon, demi kepentingan pencitraan semata. Sehingga tepatlah apa bila baliho , sengaja dijajakan di sepanjang jalan , sebagai sebua penciptaan dunia palsu yang  sangat berpotensi menipu kesadaran publik.

Maka tak salah apabila Joko Pinurbo dalam sajak Tukang Potret Keliling (2007) menanyakan keklisean (kemenduaan atau kepalsuan) sebuah foto. ”Ini wajahku, wajahmu, atau wajah kita?,” begitu tulis penyair asal Yogyakarta itu. Barangkali ada banyak wajah dalam sebuah foto, tetapi benarkah itu wajah yang sesungguhnya. Meminjam Joko lagi, bahwa sebenarnya ”ada foto” tentang mereka, ”tapi tak ada foto dirinya (mereka).”

Oleh karena itu, sudah selayaknya, foto dalam sebuah baliho tidak hanya di lihat oleh mata semata, tetapi sudah saatnya hati dan otak untuk diajak terlibat , agar kita tidak termasuk bagian  dari manusia yang tersesatkan oleh pencitraan dari sebuah foto.

( Selamat menatap indahnya, ratusan Baliho, yang menyeruak hampir diseluruh sudut tempat di kota kita !. Selamat menghayatinya !, Selamat menggunakan hati dan logika !, selamat memilih !, dan selamat berharap, semoga setiap janji yang ditawarkan !, merupakan jawaban nyata, dari setiap harapan yang tiap hari kita gantungkan ! )


This is your new blog post. Click here and start typing, or drag in elements from the top bar.
 
"SEBUAH KADO ISTIMEWA DARI " NYECK " !

oleh Ahmad Yani pada 13 September 2011 jam 10:48

“SEBUAH KADO ISTIMEWA  DARI “ NYECK”

Aku baru beranjak membuka pintu , setelah dia mengetuk-ngetuknya beberapa kali . Tidur siang kali ini begitu lelap sehingga mampu membuatku terkulai dalam buainya hampir dua jam lamanya . Beruntung saat dia datang aku sudah hampir sampai di ujung nikmat tidurku .

Dia kutemui dengan pandangan mata yang masih memburam,  berdiri tegak di luar pintu dengan senyum ,yang sepertinya sudah sejak dari tadi sudah dipersiapkan . Seorang pemuda umur sekitar dua puluh tahunan bertubuh tinggi namun ceking ,serta berkaca mata minus ,itulah sosok yang kutemui siang ini .

“Masih ingat saya Pak ?”  demikian tanyanya. Gila ! , aku paling tak suka di Tanya seperti ini, oleh orang yang telah lama tak berjumpa . Selain memaksaku untuk berpikir keras , aku pun di hadapkan pada sebuah resiko yang tak mengenakkan ,apabila tak mampu secara tepat menjawab pertanyaannya .

“ Silahkan masuk saja dulu ! , ayo … silahkan ke dalam “ ,kucoba mengulur waktu , sambil berupaya mengingat-ngingat tentang sosok pemuda yang telah menydutkanku dengan tanyanya .

Aku menatapnya lebih tajam lagi , dia enak saja tersenyum , sambil melebarkan pandangannya menjelajahi setiap bagian dari ruang tamuku .

“ Wah ….. ,ternyata Bapak sudah lupa…, dulu waktu di SMA saya tak berkacamata !, itu mungkin yang membuat Bapak jadi lupa ! ..he he he !”. Kurang asem pikirku , dia enak saja berteka teki , di saat kondisi pikiranku masih kurang begitu sempurna . Namun kucoba juga memeras otak , berharap dapat melayani tantangannya dan dapat memberi  jawaban yang memuaskan .

“ Ehhh …. Kamu Yuryandhani …kan ! ,anak IPS angkatan 2008 ?”

“ Wahhhh … tepat , tepat sekali Pa ! , saya senang Bapak masih ingat nama saya “.

Selanjutnya aku mencoba mengumpulkan lagi kenangan tentang sosok muridku yang satu ini ,  ingatanku  tentang dia kembali terbuka . Dulu waktu dikelas aku  ,sering memanggil dia dengan sebutan “ Nyeck “ , itu karena kulitnya yang sedikit legam,sama  denganku ,sehingga para siswa membaptisnya sebagai salah satu anggota kelompok PERJAHI ( Persatuan Jalmi Hideung ) .Selanjutnya aku pun mengenal dia sebagai salah satu siswa yang cenderung santai , dan selalu meilih tempat duduk di barisan paling belakang . Namun aku menyadari sepertinya dia menyimpan sebuah potensi yang dengan rapat selalu di sembunyikan . Dalam mata pelajaranku , dia tidak bias menyembunyikan ketertarikannya dalam masalah Sastra , Tugas-tugas yang terkait masalah puisi dan cerpen , selalu dikerjakannya dengan hasil yang cukup mengagumkan , atas dasar itu pulalah , aku agak memberikan perhatian yang lebih padanya . Lepas dari bangku SMA ,aku tak sempat mengetahui  tentang kehidupannya , komunikasi pun terputus , sampai siang ini ,kami dipertemukan kembali , saat dia mengetuk pintu dan aku baru saja bangun dari tidur siangku yang nikmat .

Hampir dua jam lamanya , kami berbincang , cukup asyik menggali kembali cerita masa lalu dengan selingan tawa canda yang renyah . Yang sangat menyenangkanku ternyata kecintaaannya terhadap sastra terus berlanjut , bahkan aku sangat surprise ,ketika dia mampu melayani diskusi hangatku tentang tema – tema  kesustraan yang agak berat , dengan penuh semangat dia mengungkapkan tentang kekagumannya kepada Iwan Simatupang , Romo Mangunwijaya , dan Pramudya Ananta Toer . Lengkap dengan sisi-sisi filosofisnya yang memang sangat indah untuk menjadi bahan renungan .

Pukul 16.30 , dia memohon ijin pamit , sambil memohon ijin bahwa dia ingin segera dapat berdiskusi lagi denganku . Sesaat sebelum pergi , dia mengambil sebuah bungkusan berbentuk kado ,dari dalam tas yang dibawanya sejak tadi .

“ Maaf , Pak , semoga Bapak berkenan menerima , ini ! “. Tanpa menunggu jawabanku dia segera beranjak pergi .

Di ruang tamu , aku sendiri bersama kado  pemberiannya. Kubuka pembungkusnya , lalu sebuah buku jelas terlihat . Sebuah Kumpulan Cerita Pendek , yang cukup tebal , bercoper biru muda, dengan desain sampul yang memikat , dicetak oleh sebuah penerbit yang cukup ternama . “ Sebiru Hari Ini “ , demikian judul bukunya , di baris bawah tertulis jelas nama pengarangnya : Yuryandhani H , muridku , anak ips ,angkatan 2008, yang dulu sering kupanggi “ Nyeck “.

Cimahi , 13 September 2011

Catatan : “ Nyeck “ nama legiun asing yang pernah memperkuat Persib .
 
OPINI SEDERHANA TENTANG FENOMENA TAWURAN PELAJAR !

oleh Ahmad Yani pada 25 September 2011 jam 9:59

BENARKAH TAWURAN PELAJAR BISA DI CEGAH DENGAN CARA MEMBERIKAN BEBAN BELAJAR YANG LEBIH BANYAK PADA PELAJAR ?

Tulisan ini sebenarnya merupakan komentar ,terhadap sebuah status yang ditulis oleh Bapak Nanang Subekti ,di Padepokan Guru  Indonesia ( Minggu , 25 September 2011) . Yang menyampaikan suatu hipotesis bahwa Tawuran Pelajar bisa di minimalisir dengan cara memberikan beban belajar yang lebih banyak kepada pelajar .

Menurut saya ,Kecenderungan para siswa untuk Bertawuran , hanyalah sebuah Ekses dari sebuah " STRESS KEBUDAYAAN " yang tengah melanda negeri ini.Sebagai sebuah "Lampu Merah " yang mengindikasikan adanya Nilai-nilai Luhur Kebangsaan yang tlah tercerabut dari Habitat nya.Oleh sebab itu pula, ketepatan mendiagnosa dan kesesuaian dosis pengobatannya perlu penanganan yang yang SERIUS dan CERMAT . Menambah beban Pelajaran bagi siswa : " Tentu bukan Solusi Yang tepat buat kasus ini , karena tidak menyentuh akar permasalahan yang sebenarnya , Starting Point nya , bukan terletak pada beban kurikulum pelajaran . Tapi pada "Pola Sistem Kehidupan Bernegara " yang telah terkontaminasi oleh berbagai nilai ,yang tidak lagi menempatkan : TATA KRAMA, SOPAN SANTUN, TENGGANG RASA , KEJUJURAN , dan SALING MENGHARGAI , sebagai sesuatu yang penting lagi di negeri ini ! , terutama dengan telah MENGHILANGNYA sumber identifikasi yang selayaknya mampu di berikan oleh para tokoh panutan yang tengah di amanati jabatan di Negeri tercinta ini

Dari sisi Psikologis , ada yang mempersepsikan bahwa Tawuran Yang dilakukan oleh para Pelajar , merupakan bentuk Expresi dari suatu " Kekesalan Komunal" yang tak mendapatkan " Lubang Penyalurannya". Kemudian hilangnya budaya Komunikasi yang sehat , dan bentuk-bentuk dialog yang jujur , juga menjadi pemicu bagi lahir-nya sikap-sikap yang " KERAS" dalam berekpresi . " TAWURAN pun di tengarai sebagai refleksi dari SIKAP SKEPTIS yang telah melanda begitu banyak penghuni negeri ini ( Termasuk Pelajar ) yang merasa dirinya tak mampu lagi terwakili aspirasinya oleh berbagai lembaga formal yang ada . Minimnya sumber identifikasi dan merosotnya tingkat kepercayaan kepada para pengelola Negera ,hingga pada dasar statistik tertendah , merupakan pemicu lain , yang menyebabkan mereka " Memilih TAWURAN " sebagai jalan pintas untuk menunjukkan eksistensinya ( Walau pada hakekatnya : Hanya sekedar INGIN DIDENGAR ) .Saya pun  kurang setuju : kalau Tawuran dianggap sebagai Proses Pembelajaran yang sengaja dikembangkan yang tidak didapat dari guru-gurunya .Karena saya tak melihat ada satu sudut pun , yang bisa jadi indikator bahwa sebuah proses pembelajaran sedang berjalan dari fenomena tersebut.

 
TENTANG SEORANG LELAKI TUA BERTELANJANG DADA YANG BIASA KUTEMUI DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH

oleh Ahmad Yani pada 25 September 2011 jam 12:05

Hampir disetiap minggu pagi , aku temukan dia di sana , di pinggir tempat pembuangan sampah ,di bawah jembatan  tol .Bertelanjang dada ,dengan tulang-tulang iga nya yang menonjol,rambut gondrong ,sedikit ikal mendekati gimbal , pandangan matanya selalu kosong dihiasi dengan senyuman yang tetap sinis setiap aku mencoba untuk sekedar berniat ramah padanya.

Aku tak pernah tahu dari mana dia datang , dan mengapa dia memilih ,tempat sampah itu jadi tempat tinggalnya  selama ini. Sesekali pernah juga kupergoki dia “berkomunikasi” dengan para pemulung yang kebetulan tengah mengais rejeki dari gundukan sampah di sana . Namun dia lebih sering asyik berbicara sendiri , menebar senyum sendiri ,sambil kedua tangannya asyik membalik-balikkan tumpukan sampah untuk mencari sesuatu yang bisa diterima oleh mulut dan ususnya

Lelaki tua yang bertelanjang dada,merajut mimpi dalam sepetak kotak sampah. Senyumnya tak jua lepas, mengais – ngais harap , pada detik-detik waktu yang tak diketahui kapan akan berhenti.Dia sudah tidak paham lagi arti kotor,virus dan penyakit sungguh terlalu mewah untuk menjadi bahan pikirannya . Dia hanya bercanda dengan masa , memasyrahkan seluruh sisa hidupnya pada takdir yang tak pernah dimengertinya .

Orang-orang yang sempat berpapasan dengannya , lebih banyak membuang muka. Dan berupaya untuk tak  bertatapan mata dengannya . Karena matanya adalah mata malaikat,yang memendam bara terhadap rasa marah bagi Rasa Kasih Sayang yang telah di hembuskan Tuhan,namun telah tercerabut dari hamper sebagian banyak orang .

Lelaki tua , yang bertelanjang dada , minggu pagi ini , tak dapat lagi kulihat berjongkok di pinggiran tumpukan sampah . Tadi subuh , seorang warga menemukannya badannya  terjungkal  kaku , namun senyum nya masih jelas terlihat tersungging ,seakan menitip pesan pada orang , bahwa ia sudah sangat rindu untuk secepat mungkin kembali menemui-Nya.

 
FENOMENA SOSOK PONARI DAN UJIAN NASIONAL

( Potret Ironis dalam peta peradaban Masyarakat Pinggiran)

Aku tulis catatan ini,beberapa saat setelah selesai melaksanakan Solat Jumat.Kebaikan Istriku yang rutin menyediakan berbagai makanan kesukaanku di setiap pulang jumaatan,membuat diriku ...demikian merasa menjadi orang yang paling diperhatikan di dunia ini . Ketenangan jiwa seperti itulah yang lantas memberikan luang dan motivasi pada diriku untuk tertarik menulis sebuah catatan yang berjudul seperti yang tertera di atas .

Ponari ..!?,ya ! sosok anak kecil dari sebuah desa pinggiran,yang beberapa tahun yang lalu sempat menggegerkan masyarakat luas dengan kemampuannya yang "Menakjubkan " melakukan praktek pengobatan tradisonal untuk berbagai jenis penyakit.Apa yang dia lakukan benar-benar telah mengundang polemik yang berkepanjangan , terkait metode pengobatannya yang dianggap aneh , terutama ditinjau dari sisi ilmiah .

Saya mengira ,Sosok bocah Ponari yang fenomenal itu ,akan menghilang , tenggelam di telan waktu ,atau dilupakan karena perhatian masyarakat telah berganti dengan berbagai isyu lainnya .( Yang memang Negeri kita tercinta ini,tak pernah kekurangan stok isyu,walau kebanyakan isyu nya lebih berbentuk Sampah murahan )

Tapi ternyata dugaanku meleset !!, Sosok Ponari kembali hadir dan di rilis oleh berbagai mas media .Yang lebih kaget lagi kehadirannya tidak terkait dengan masalah pengobaan seperti dulu , tetapi dia telah berubah profesi menjadi orang yang dianggap mampu menentukan kesuksesan para siswa dalam mengikuti Ujian Nasional !.

Kali ini Bocah Ponari,dipercaya oleh Kalangan masyarakat dan Para siswa dapat membawa berkah untuk meluluskan mereka dari ujian nasional,dengan cara menyiapkan air dalam gelas dan para siswa mencelupkan potlot yang akan mereka gunakan untuk menjawab soal UN kedalam gelas tersebut .

Bagi saya ,fenomena ini sungguh sangat memilukan, karena dipandang dari sudut apapun ,hal itu tidaklah logis .Hanya dapatkah kita menyalahkan begitu saja terhadap apa yang mereka lakukan ? yang nota bene latar belakang mereka yang datang ke Ponari,kebanyakan dari golongan yang kurang mampu dari sisi ekonomi . Dalam buku "Mentalitas dan Pembangunan " karya Prof Kuncaraningrat ,dikatakan bahwa :"Salah satu kelemahan Bangsa Kita di tinjau dari sisi Kebudayaan,adalah adanya kecenderungan bahwa masyarakat kebanyakan di Indonesia masih menganut Sikap " MENERABAS"', yaitu suatu sikap yang ingin mencapai suatu tujuan dengan cara yang mudah ,tak perduli bahwa cara itu sebenarnya tidak logis. Sikap menerabas ini pada prakteknya sangat anti kepada Proses .Tapi aku sendiri tidak terlalu menempatkan kelompok masyarakat pengguna Jasa Ponari,dalam posisi yang benar-benar salah. sebab apa yang mereka lakukan tentu dilatar belakangi oleh sebuah argumen yang dapat dipertanggngjawabkan,setidaknya "Menurut Kaca Mata " mereka .

Latar belakang ekonomi yang sulit, Pengetahuan yang minim , beban kehidupan yang menumpuk ,adalah beberapa alasan yang menyebabkan mereka mengambil jalan pintas seperti itu . Rasanya mereka dalam hal ini tidak punya alternatif pilihan lain .Jadi adalah tidak bijaksana kalau kita mencemooh mereka !, fenomena ini justru sepantasnya melecut hati kita , untuk dapat saling berbagi dengan mereka . Fenomena Ponari ..hanya laku dilingkungan masyarakat yang hidup dalam keadaab terpaksa , Fenomena Ponari dalam kasus ujian Nasional ini ,menjadi bukti bahwa Pemerintah sudah selayaknya untuk segera membagi-bagikan Kueh kesejahteraan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia .

Istriku yang baik ,mendekatiku dan berbisik lembut ,minta bantuanku untuk mengantarnya ke pasar .

Sahabat .. saya akhiri dulu catatan sederhana ini ,semoga dapat menginfirasi untuk lahirnya catatan-catatan lain yang lebih bernas .

Oke .. Saya ke pasar Antri dulu ya !! , Anda mau pesan Apa ??. Wassalam .

 
HAYU URANG HEJOKEUN LEMBUR URANG !,JEUNG URANG PULASARA SAPINUH RASA

Sebuah program kegiatan yang simpatik,telah ditunjukkan oleh Bank Jabar Cabang Cimahi,dalam rangka memperingati Hari Ulang tahunnya yang ke -50 .Sesuai dengan motto perusahaannya yang berbunyi “ Berkembang Mensejahterakan Bangsa “.Untuk kesekian kalinya Bank Jabar Cabang Cimahi kembali mengadakan Kegiatan Penanaman 1000 pohon ,yang untuk kali ini kegiatannya  dipusatkan di Wilayah Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi ,pada hari Sabtu,21 Mei 2011.

Memang bukan suatu kebetulan wilayah Kampung Adat Cireunde di pilih menjadi Pusat Kegiatan ini,karena selain Kondisi Lingkungannya yang masih memiliki lahan luas untuk di Tanami , ada faktor lain yang jadi pertimbangan yaitu ,Sikap kecintaan warga masyarakat Kampung Adat Cireundeu ,terhadap keharmonisan Lingkungan hidup yang sudah melekat sejak lama .

Dalam kegiatan ini Bank Jabar Cabang Cimahi,melakukan kerja sama dengan berbagai fihak diantaranya ,WALHI , Masyarakat Kampung Adat Cireundeu dan Beberapa Komunitas Seni Karinding dari Wilayah Cimahi dan Sekitarnya .Beberapa Komunitas Karinding yang terlibat antara lain , Komunitas Karinding “Barudak” SMA Negeri 4 Cimahi , Komunitas Karinding “Laken” dari Cisarua,dan Komunitas Karinding “Iwung Jadi “ dari Batujajar Kabupaten Bandung Barat .

Adapun jenis tanaman yang di pilih adalah jenis Suren dan Kanesta ,terkait dengan pemilihan kedua jenis tanaman ini,salah seorang anggota dari WALHI yang sempat diwawancarai menjelaskan bahwa Suren dan Kanesta sengaja di pilih karena ke dua jenis tanaman ini memiliki karakteristi yang di butuhkan sebagai tanaman pelindung yang baik ,karena memilki daya tahan yang kuat terhadap cuaca dan penyakit,berumur panjang dan memiliki daya serap yang tinggi terhadap air .

Sesaat sebelum acara penanaman pohon dilaksanakan,pihak panitia terlebih dahulu mengadakan Upacara sederhana ,di halaman depan Balai RW Kampung Adat Cireundeu.Dalam sambutannya fihak Bank Jabar Cabang Cimahi ,yang diwakili oleh Bapak Nana Rohana ( Kepala Cabang Baros) mengatakan bahwa Keiatan Penanaman 1000 pohon ini ,ditujukan untuk membantu Warga Adat Kampung Cireundeu dalam Upaya menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup ,Serta sebagai upaya untuk dapat menampung berbagai sumber air ,yang sangat diperlukan oleh seluruh warga .Selanjutnya Nana Rohana pun berharap agar Warga Kampung Adat Cireundeu dapat menjaga dan memelihara pohon-pohon yang telah ditanam agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan sebagai bekal bagi kesejahteraan anak cucu kelak dikemudian hari .Mewakili Warga Adat Kampung Cireundeu Abah Asep yang jadi juru bicara menyampaikan rasa terimakasih yang sangat mendalam kepada pihak Bank Jabar Cabang Cimahi , seraya berharap agar kegiatan yang sangat bermanfaat bagi pelestarian lingkungan hidup ini dapat berjalan secara berkelanjutan ,Lebih tegas lagi Abah Asep mengatakan : “ Ngahaturkeun nuhun ! ka Sadaya fihak,nu gaduh maksad hoyong Ngahejokeun lembur jerung seja mulasara Lingkungan hirup.Sabab eta the kacida pentingna pikeun pieunteungeun ka hareup,nu pasti bakal ditanyakeun ku anak-incu urang . Kai  nu di pelak …ieu keur anak incu ! ,Tapi mulasarana geus jadi kawajiban Urang sarerea !”. Selesai acara resmi , dilakukan acara seremonial berupa “Gelaran Seni Karinding” yang dilakukan oleh kurang lebih 45 orang,dari 3 komunitas seni karinding yang hadir .

Mengenai fenomena kegiatan penanaman pohon,yang akhir-akhir ini sering dilakukan oleh beberapa instansi pemerintah , dan cenderung hanya bersifat seremonial semata,tanpa tindak lanjut yang konstruktif . Bapak Nana Rohana mengatakan bahwa , Fihak Bank Jabar Cabang Cimahi,akan melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap nasib 1000 pohon yang di tanam hari ini, untuk memastikan bahwa pohon ini tetap hidup dan dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh warga masyarakat .Untuk kegiatan pemantauan pasca penanaman , Fihak Bank jabar , akan bekerja sama dengan fihak WALHI dan Sesespuh Kampung Adat Cireunde ,berupa adanya laporan berkala tentang nasib 1000 pohon yang telah ditanam .

Hollis Maulana,Pian Batalion dan Refli Wiansyah , tiga anak muda yang tergabung dalam Komunitas Karinding SMAN 4 Cimahi , yang sempat diwawancarai mengatakan bahwa Kegiatan Penanaman 1000 pohon ini,benar-benar sangat bermanfaat ,khususnya bagi generasi muda , karena keterlibatan mereka dalam kegiatan ini, dapat memberikan motivasi dan membentuk rasa cinta yang mendalam bagi para kawula muda untuk mencintai pepohonan dan alam lingkungan .

Kegiatan yang dimulai pada jam 08.00- berakhir pada Jam 12.00,Selanjutnya para peserta berkumpul di Balai  pertemuan Kampung Adat Cireundeu . Melepas lelah sambil menikmati hidangan khas masyarakat kampung Adat Cireundeu , Sungguh merupakan suatu pengalaman yang berharga yang dapat saya ikuti hari ini .Angin …yang berhembus dari punggung bukit , serta suara musik karinding yang mengalun ..mempesona rasa …semakin mendekatkan diri pada sang-Pencipta,dan memberikan suatu kesadaran yang semakin tegas , Betapa Tuhan telah memberikan Alam yang indah kepada kita ,Kini tinggal kita sendiri yang harus sekuat tenaga memeliharanya dengan penuh kecintaan .

Pintu Barat Unjani ,94

Sabtu ,21 Mei 2011